
PKK Kecamatan Kedopok melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang stunting dan ketahanan pangan, kegiatan tersebut mengundang kader PKK Se – Kecamatan Kedopok, narasumber dari Dinas Pertanian dan Puskesmas Kedopok
PKK Kecamatan Kedopok melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang stunting dan ketahanan pangan, kegiatan tersebut mengundang kader PKK Se – Kecamatan Kedopok, narasumber dari Dinas Pertanian dan Puskesmas Kedopok, adapun narasumber dari Puskesmas Kedopok mensosialisasikan Stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia 2 tahun. Stunting bisa dicegah dengan melakukan beberapa upaya, yaitu :
1. Pemenuhan kebutuhan zat gizi bagi ibu hamil, terutama dalam memenuhi suplementasi zat besi untuk mencegah anemia.
2. ASI Eksklusif sampai usia anak 6 bulan dan pemberian MPASI setelah 6 bulan yang cukup jumlah dan kualitasnya.
3. Memantau pertumbuhan balita di posyandu sebagai pemantauan terjadinya gangguan pertumbuhan.
4. Meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi serta menjaga lingkungan.
Narasumber Dinas Pertanian mensosialisasikan tentang bahaya formalin dan boraks pada makanan.
Boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri nonpangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks biasa berupa serbuk kristal putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tetapi borakstidak dapat larut dalam alkohol. Boraks biasa digunakan sebagai pengawet dan antiseptic kayu. Daya pengawet yang kuat dari boraks berasal dari kandungan asam borat didalamnya.
Asam borat sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika. Misalnya, larutan asam borat dalam air digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka kecil. Namun, bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada luka luas, karena beracun ketika terserap masuk dalam tubuh. Berikut beberapa pengaruh boraks pada kesehatan.
Sedangkan formalin merupakan cairan tidak berwarna yang digunakan sebagai desinfektan, pembasmi serangga, dan pengawet yang digunakan dalam industri tekstil dan kayu. Formalin memiliki bau yang sangat menyengat, dan mudah larut dalam air maupun alkohol.
Boraks dan formalin akan berguna dengan positif bila memang digunakan sesuai dengan seharusnya, tetapi kedua bahan itu tidak boleh dijadikan sebagai pengawet makanan karena bahan-bahan tersebut sangat berbahaya,